Swing Voters, This Jazzy R&B Song REVOLUSI MENTAL Is For You!

Jika anda menggemari lagu HAPPY milik Pharrell Williams yang merupakan lagu resmi International Day of Happiness 2014 dari PBB, maka anda akan menyukai juga lagu REVOLUSI MENTAL karya anak bangsa ini. Simak disini: http://youtu.be/0QOU0Xjdkt4  Ini lagu asli, bukan jiplakan! Digagas oleh JFlow dan Barry Likumahuwa, lagu ini merupakan salah satu dari sangat banyak bukti dukungan hebat dari para pekerja Industri Kreatif yang dijanjikan dukungan penuh oleh JOKOWI-JK agar mendunia jika mereka memegang ujung tombak pemerintahan Indonesia nantinya.

PhotoGrid_1404399013165

Anda dan saya mungkin berada pada kelompok demografi yang sama di negri ini, yaitu kalangan ekonomi menengah, berpendidikan tinggi, usia produktif, dan tinggal di kota besar. Orang-orang macam kita biasanya melek teknologi dan informasi, menghargai seni, dan menyukai intelektualitas. Dan kalau kita sudah merasa diri sebagai orang baik, hidup sudah teratur, bayar pajak dan tidak menyusahkan orang lain, biasanya kita lalu menghindari konflik dan cuek terhadap apa yang terjadi di luar kepentingan kita sendiri. Ujungnya, kita cuek dengan politik. Kita menyerah pada kondisi yang ada karena merasa tak mampu melakukan perubahan. Dan tak jarang, kita menjadi golput dalam setiap ajang pemilu. Nah, jika anda merasa begitu, maka lagu ini ditujukan untuk kita. Untuk anda dan saya.

DEBAT CAWAPRES

Alkisah, saya mengikuti Debat Cawapres di tivi. Saya tadinya termasuk swing voter, tapi saat debat itu terjadi, saya sudah menetapkan pilihan kepada Jokowi-JK. Saya tentunya memberi perhatian lebih kepada Pak JK – jagoan saya – yang menurut saya sudah menuangkan dengan baik visi misi kubu nomer dua di bidang Iptek dan Pendidikan. Namun keesokan harinya saya browsing Youtube dan menemukan Dialog Debat Cawapres di laman Berita Satu, ini linknya: http://youtu.be/cSdF6vIJnUQ Seorang Ibu Direktur Eksekutif dari PERLUDEM [Perkumpulan Pemilu Dan Demokrasi] mengungkapkan temuannya bahwa terlihat di arena sosmed banyak orang memuji penampilan Pak Hatta.

Kesan intelektual Pak Hatta sangat terlihat, baik dari gestur tubuhnya, sistematika penyampaiannya, hingga susunan kalimatnya. Dan ini sangat menarik perhatian para swing voters di kelompok demografi kita, hingga mereka yang tadinya sudah condong memilih Jokowi-JK mulai berpikir untuk pindah ke kubu nomer satu. Begitu kata Ibu itu. Wah, ini bahaya, pikir saya. Mereka para swing voters ini harus disadarkan bahwa bukan keahlian berorasinya yang perlu dipertimbangkan, namun yang jauh lebih penting adalah esensi dari visi misi Jokowi-JK ini yang harus bisa dilihat dan dimengerti oleh mereka. Namun tak lama kemudian, betapa bahagianya saya saat menemukan lagu Revolusi Mental ini di Youtube. Inilah jawabannya! Ya musiknya, ya liriknya!

PhotoGrid_1404496228841

REVOLUSI MENTAL

Apa itu Revolusi Mental yang selalu didengung-dengungkan oleh Jokowi-JK? Silakan simak disini http://youtu.be/cpmqFBBCiRo dan disini http://youtu.be/1Mx7Z-3lqlA maka anda akan tahu bahwa lagu ini – secara lirik dan visual – mengambil intisari dari konsep tersebut. Terbalut dalam jenis urban music yang modern dengan kandungan Jazz dan R&B, sepanjang pengetahuan saya lagu ini adalah karya kampanye yang sangat tidak mainstream, namun sangat cerdas! Tanpa harus menyebut nama Jokowi-JK, semua orang Indonesia juga tahu bahwa “two fingers in the air” adalah sama tangguhnya dengan “salam dua jari” untuk mendukung Jokowi. Menurut saya, lagu ini sangat berdaya jual [meski not for sale] dan bernuansa internasional. Saya yakin para muda di negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia, pasti sedang iri mendengar lagu ini, melihat pesta demokrasi super kreatif yang sedang dialami negri ini. Mari kita simak liriknya.

Siapa bilang kaum muda tak peduli

Siapa bilang suaramu tak berarti

Kini saatnya kita bersatu

Masa depan ada di tanganmu

Indonesia mari tersenyum menyambut masa depan

Dan inilah kesempatan

Membawa pembaruan

[Bagian pertama lagu ini menyarankan kita untuk tidak golput. Ingat, banyak orang di kelompok demografi kita cuek terhadap politik, merasa bahwa satu suara tak bisa mengubah keadaan. Well, my friend, not this time!]

Stand up and get down to the beat

We light it up, show what you feelin

Two fingers in the air

Stand up for what you believed in

Revolution

[Bagian reffrain menekankan untuk tak hanya memilih, tapi juga mendukung. Tunjukkan pilihan, acungkan dua jari, dan mari kita lakukan revolusi!]

Stop! Cut to the chase, down to the base, urgency is the case

We gotta stop this whole confusion

Time for some mental revolution

We young but we’re not stupid

Havin’ fun but we gonna prove it

Two fingers from side to side

Time to stand on the right side

[Bagian kedua dinyanyikan dalam format rap. JFlow mengajak kaum muda untuk merapatkan barisan, tunjukkan kita bisa, kita tidak bodoh, acungkan dua jari, kita tuntut perubahan melalui Revolusi Mental.]

Sekaranglah waktunya kita bersuara

Untuk Indonesiaku tercinta, Indonesia pusaka

Mata, hati, telinga kita, jiwa, raga dan rasa kita

Tumpah ruah seluruh rasa syukur, pekik “Merdeka!”

[Bagian bridge ini dibawakan oleh Ivan Saba, mengajak kita menyuarakan aspirasi kita untuk Indonesia dengan semangat juang dan pekik Merdeka!]

Nah, para swing voters, bagaimana pendapat anda? Masih juga galau dengan pilihan anda? Masih belum yakin pada Jokowi-JK dengan dukungan kreatif yang semakin hari semakin membahana? Atau measih ragu dengan Revolusi Mental? Asal tahu saja, di kubu nomer satu – kalaupun visi misinya sama indahnya dengan milik Jokowi-JK – tidak ada visi pendidikan moral yang ground-breaking sedahsyat Revolusi Mental. Jika kita benar-benar percaya, dan benar-benar mau menjalankannya, merubah diri kita, bersuara dan berkarya, maka tak lama lagi akan kita lihat perubahan hakiki di negri ini!

Salam dua jari!!

Merdeka!!